Rekomendasi Investasi Jangka Pendek. Aman bagi Pemula!

Investasi jangka pendek

Investasi merupakan aktivitas penanaman uang dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan cara bisnis atau membeli aset yang tidak memiliki depresiasi. Dalam berinvestasi pasti selalu ada risiko, “high risk high return”, jika kamu ingin mendapatkan keuntungan tinggi berbarengan dengan resikonya juga yang besar. Maka dari itu, untuk pemula biasanya tidak akan melakukan investasi jangka panjang yang resikonya lebih tinggi.

Investasi jangka pendek cocok untuk pemula. Pasalnya mereka memiliki sifat yang kurang sabar, padahal kunci investasi yaitu kesabaran dan bersahabat dengan waktu. Investasi jangka pendek dilakukan dengan cara menyetorkan sejumlah dana untuk dikelola dalam jangka waktu singkat, sehingga dana dan keuntungan dapat dicairkan dalam kurun waktu yang pendek.

Karena jenis investasi ini memiliki tingkat risiko lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang maka produk investasi yang umumnya dipakai adalah yang mudah diperjualbelikan atau dicairkan (likuid) jadi akan tetap menghasilkan keuntungan.

Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek

1. Tabungan

Investasi jangka pendek pertama adalah tabungan. Tabungan di Bank  merupakan salah satu investasi jangka pendek yang bisa jadi pilihan kamu. Siapapun bisa melakukan investasi ini karena caranya yang cukup mudah dan efisien untuk menginvestasikan uang. Selain itu kemudahan dari investasi ini juga didukung dengan adanya ATM yang bisa menarik uang kapanpun.

Keuntungan dari investasi melalui tabungan memang kecil, karena persentase bunganya rendah. Namun kelebihannya yaitu kamu tidak memiliki kewajiban untuk menyetorkan dana pada setiap waktu. Jadi kamu bisa secara bebas untuk mengisi saldo rekening kapanpun sesuai dengan keinginan.

2. Investasi: Deposito

Jenis investasi jangka pendek yang kedua adalah deposito. Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu dan dengan syarat-syarat tertentu. BIasanya deposito memberikan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa.

Jika kamu ingin membuka deposito, perhatikan tingkat suku bunga yang berlaku dan pastikan telah sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

3. Reksa Dana

Selanjutnya adalah reksa dana, yaitu merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang berbadan hukum bernama manajer investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Bentuk hukum reksa dana dapat berupa perseroan atau berupa Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa dana dikategorikan menjadi dua, yaitu reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka. Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia saat ini adalah reksa dana berbentuk hukum KIK dan bersifat terbuka. Reksa dana terbuka adalah reksa dana yang dapat diperjual belikan sewaktu-waktu setiap hari bursa.

Ada beberapa jenis reksa dana tergantung pada komposisi instrumen investasi yang dikelola yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana indeks, dan sebagainya.

Jenis reksa dana pasar uang adalah yang paling sesuai untuk investasi jangka pendek karena ia mengelola portofolio investasinya pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, dan surat utang dengan tenor kurang dari 1 tahun. Jika return pada deposito dipotong pajak, return dari reksa dana sudah tidak dipotong pajak lagi. Reksa dana juga lebih fleksibel karena bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa perlu menunggu jatuh tempo.

4. Investasi: P2P Lending

Mungkin bagi  setiap orang termasuk kamu masih asing dengan P2P atau Peer-to-Peer Lending. Tapi seiring berkembangnya waktu, di Indonesia sendiri P2P Lending sudah banyak yang kredibel yang teregulasi dengan baik.

Menurut OJK, pengertian fintech lending atau P2P lending adalah layanan pinjam-meminjam uang secara langsung antara kreditur dan debitur berbasis teknologi informasi. Produk P2P lending bisa jadi pilihan instrumen investasi jangka pendek.

Masyarakat Indonesia bisa dengan mudah mengakses P2P Lending yang sudah berkembang dengan pesat. Jadi mereka sudah tidak merasa sulit mendapatkan pinjaman dana.

Cara kerja P2P Lending yaitu memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan untuk usaha, biasanya usaha mikro dan kecil. Imbalan yang diterima adalah pengembalian pokok, bunga atau bagi hasil untuk yang syariah.

Untuk jangka waktu pinjaman di sini biasanya pendek yaitu mingguan, bulanan, dan kurang sari satu tahun. Risiko di sini adalah si peminjam akan dinilai kredit macet apabila terlambat membayar cicilan.

5. Surat Berharga Negara atau SBN

Investasi jangka pendek berikutnya ada SBN atau obligasi.  SBN merupakan surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dan dijual kepada individu melalui agen penjual.

SBN terdiri atas dua kategori, yakni Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Kemudian, SUN terbagi menjadi dua jenis, yaitu konvensional dan syariah. Untuk SBN konvensional dikenal dengan Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR).

Sementara itu, untuk jenis SBSN adalah Sukuk Negara Ritel (SR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Negara akan membayarkan hasil keuntungan dari pengelolaan modal kepada investor dalam bentuk kupon. Kamu bisa memulai investasi di ini dengan nominal mulai dari Rp1.000.000 untuk mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibanding deposito.

6. Saham

Pembelian saham dalam skala waktu yang cepat juga bisa dikategorikan investasi jangka pendek. Namun investasi yang satu ini memiliki resiko yang tinggi, meskipun begitu keuntungan yang dijanjikan juga lebih besar.

7. Forex Trading

Rekomendasi investasi jangka pendek yang terakhir yaitu Forex Trading. Merupakan jual beli mata uang asing yang saat ini juga menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi karena keuntungannya terbilang cukup tinggi.

Sama seperti saham, di sini juga berlaku prinsip high risk high return. Tidak sulit sebenarnya untuk bertransaksi forex, kamu cukup membeli sejumlah mata uang asing lalu tunggu untuk sementara waktu dan jual kembali saat harganya naik. Untuk pemula, kamu bisa memilih mata uang yang cenderung stabil seperti dolar AS, euro, dan poundsterling.

Itulah rekomendasi investasi jangka pendek yang bisa kamu coba. Banyak-banyaklah mencari informasi sebelum memulai agar kamu tidak salah langkah. Semoga bermanfaat!